Cerpen :

Rabu, 16 September 2009 0 komentar

DUMBO
Cerpen : Nurochman Sudibyo YS.

Kuterjebak di tengah kemarau yang panjang. Setelah kuputuskan untuk meninggalkan kotaku yang mulai sekarat. Tak lagi kuterpikirkan jabatan, reputasi, atau status yang selama ini menjadi semacam anjing Greyhound. Dini hari kutinggalkan rumah setengah neraka ini. Tanpa koper atau sebungkus baju untuk bekal perjalanan malam.

Sekujur badan penuh keringat, angin kering pun mengikutik kemana aku pergi, dan aku terus saja pergi. Mencari sebuah negeri yang belum pernah kuimpikan. Negeri dimana masyarakatnya tidak lagi mempersoalkan martabat dan kekayaan. Sebuah daerah trmpst istirah yang tak cuma memupuk persaudaraan, tetapi juga tak ada lagi dendam mendendam.

Dendam, memang tak diajarkan di bangku sekolah. Namun naluri memusuhi teman sendiri justru tengah trend di kota penuh kembang randu ini. Dan, aku memang terbiasa dizholimi teman sekelasku. Saat di sekolah dasar, tubuhku yang kecil menjadi alasan teman menolakku ikut jadi team sepak bola. Di Sekolah menengah aku pun pernah ditolak bermain di kelompok Pandu. Alasan mereka sungguh picik, hanya karena aku tak pandai bersilat lidah. Sementara itu saat di Sekolah Menengah Atas, aku pernah ditampar seorang teman gara-gara ikut-ikutan pakai kalung rante dan gelang karet.

Setiap berpindah sekolah, aku selalu saja diajak dueldan ujung-ujungnya akau disalahkan oleh kepala sekolah. Tapi akau terus bertahan hingga au lulus sekolah pengajar. Disekolah ini karena mayoritas siswanya lebih banyak perempuan, aku mulai berarti. Namun pengalaman kecilku itu tak dapat dilampiaskan dalam pergaulan sekolah ini. Akupun berubah menjadi diktator. Dan seorang pendendam.

Hingga kemudian aku lulusdan dianaktirikan karna selang dua tahun baru diangkat bekerja padahal dalam tiga tahun belajar, aku termasuk satu-satunya siswa yang cepat tanggap dala pelajaran. Nilaiku terbaik diantara teman-teman lainnya. Aku menjadi bintang pelajar meski sikapku sok arogan.

Ketidakadlan demi ketidakadlan kuperoleh setelah lulus sekolah. Hingga kemudian bekerja di sebuah kampung yang jauh dari rumah orang tuaku. Tapi di kampung inllah kemudian kutekuni pengendalian perasaanku dengan huku. Hingga aku beralih menikmati kesunyian dengan buku, alam lumpur, burung peliharaan, tanaman bungan dan ikan hias.

Sampai datang hari baik, aku diperkenankan membaca puisi, cerpen juga bermain teater. Meski nasib mulai membaik, aku tak juga memperoleh kesempatan sebagaimana kawan lain yang memiliki pengetahun dan pergaulan serupa. Akupun berpaling memasuki dunia jurnalistik. Di sini aku menikmati suasana hidup yang asik. Tapi istriku jadi tak simpatik padaku. Pasalnya sebagai lelaki idealis aku jarang balik.

Akupun jadi bulan-bulanan publik, bahkan juga para tokoh politik. Mereka kadang memanfaatkan. Tapi ada kenyataannya akulah yang kemudian jadi korban dan lagi lagi dimanfaatkan.

**Nurochman Sudibyo YS.
Adalah Seniman, Budayawan, Pemerhati seni, Tulisannya berupa Cerpen, Puisi, Esai dan catatan kebudayaan, banyak dimuat di berbagai media massa Pusat dan Daerah. Karya-karyanya juga telah dibukukan baik tunggal maupun bersama penulis lain. Sejak tahun 1990 menjadi Ketua Medium Sastra & Budaya Indonesia. Serta Pengurus Dewan Kesenian Indramayu. Alamat kantor : DKI (Dewan Kesenian Indramayu) Jl. RA. Kartini No. 1 Indramayu Jawa Barat 45212. Alamat Rumah : Blok Jembatan Maja, Jl. By Pass Celeng Lohbener Rt. 33 Rw. 08. Desa Lohbener Kec.Lohbener Kab. Indramayu JABAR.
No. HP : 085224507144
No. Rekening: an. NUROCHMAN SUDIBYO YS
No. Rekening : 0028-01-020625-50-9
Bank Rakyat Indonesia Cabang 0028 Indramayu

model t shirt Keker.......

Jumat, 11 September 2009 0 komentar

 
Gurit Dermayon © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum