Nurochman Sudibyo YS.
Reposisi Hujan
--Kontruksi Hari Tanpa Jati
Sedemikian deras diguyurkan kearifan demi kearifan untuk masyarakat
atas kendaraan yang kita tumpangi bersama. Sedangkan
hujan tidak lagi sekedar air dan sumber airmata. Subyektifitas atas
kecemasan demi kecamasan dunia asing yang sama-sama diamini
lalu kita melaju deras mengatasi kedinginan informasi yang acak
Silih ganti negeri ini dihujani keperihan dan ketakpercayaan diri
seperti orang orang menenteng timbangan dan merentalkannya
sepanjang jalan. “Berat sama dijinjing, uang dipertimbangkan”
mata merah mereka bukan tak tidur, sebab terus membaca
betapa detail dan telitinya setiap komponen yang kau bangun dengan
keterasingan, aturan main dan tatanan yang dibiarkan poranda
Hujan memang terus bermasalah. Tak Cuma di lembar tisyue
namun juga menu makan malam, usai kau rasakan hentakan ban kempes
akibat lubang sepanjang jalan di kota-kota sepanjang pantura
dibiarkan aspalnya mengelupas jadi sumur. Dengan alasan beribu kemacetan
seluruh komponen struktural dan kelembagaan dipagari secara hirarkis
Ranah hukum yang mana diutamakan oleh tuan-tuan dan nyonya-nyonya
sementara rakyat masih mengharap hujan bisa mengairi sawah
dan kebun singkong menjadi sumber energi kekuatan maha dahsyat
banyaknya arus perubahan. Sedemikian besarkah anggaran diperuntukan
untuk sebuah kontruksi hujan mengusung hari-hari bersejarah
tanpa kesejatian diri. Tanpa ketulusan budi, sembari menyadari
kebersamaan demi kebersamaan dalam menentukan sudah seberapa banyak
kita benci hujan atau diuntungkan oleh nya hingga mencapai
sebuah bangun datar. Menyoal kemaslahatan sebuah negeri bayang-bayang
yang dimitoskan Ibu Dewi Nawang Wulan, Nyi Pohaci, Ibu Ratu Roro Kidul,
Ibu Dewi Lanjar dan Ibu Hj. Siti Fatimah?
kita malah asik melarutkan mimpi sepanjang tidur sembari membayangkan
esok hari datang para pesulap yang akan merubah kahanan
rumah perdikan dari negeri yang tak lagi dipetakan oleh zaman.
2010
Pages
Label:
Puisi Berbahasa Indonesia
Reposisi Hujan --Kontruksi Hari Tanpa Jati - Nurochman Sudibyo YS
Jumat, 09 Juli 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
http://static1.freebitco.in/banners/468x60-3.png
Top Post
-
Rinduku Rumah Rumbia Karya : Dyah Setyawati 1 Rinduku pada jendela rumahmu tinggal se atap cinta semata zikir rumbia tembang mengemban...
-
Sexs Dalam Kacamata Wong Pantura Oleh : Nurochman Sudibyo YS. Kang kula ngarti sampeyan wis due rabi Tapi kepriben, kula ora bisa klalen Kan...
-
Dyah Setyawati Andai Kupinjam Namamu Dewi Renuka Wahai buah tubuh; seandainya kupinjam Dewi Renuka atas nama ibumu akankah tega membun...
-
” KEMAT JARAN GUYANG” cerpen: Nurochman Sudibyo YS. Dari 6 potongan adegan yang kusimpan dalam folder ini. Naskah aslinya sudah terbuk...
-
Nurochman Sudibyo YS Nurochman Sudibyo YS Tembang Kiser Sepi Jaran Guyang : Balada Baridin-Suratminah Pragat brayan mangan ning kebo...
-
Basa Pantura Langka ning Peta, Lagu lan Geguritane Ngrambah Nuswantara Dening : Nurochman Sudibyo YS --Sedurungé mbahas luwih jero makala...
-
Menilik Sisi Unik & Wisata Menarik BATIK SURYA BATIK PESISIRAN, BATIK PANTURA, BATIK PAOMAN, BATIK INDRAMAYU, JAWA BARAT INDONESIA Oleh ...
-
Nurochman Sudibyo YS Pameran Blendong Dartim Maret 2011
-
Si Corong Bolong Gurit Dermayon : Nurochman Sudibyo .YS Kader kita sih modale mung omong bisane nembang ning tengahe pepadang ngerti ...
-
Dyah Setyawati, Penggiat Sastra Tegalan Terproduktif Gusti Setemene Enyong Isin Meneri ngadep panjenengan liwat limang sms , setemene ...
Arsip
Gurit Dermayon
0 komentar:
Posting Komentar