Jumat, 02 Oktober 2009

Nurochman Sudibyo YS.

Lagu Serunai Padi

Sulit mengerti betapa berat menahan airmata
yang meluncur dari bola matamu
meski telah kubentangkan jarak untuk tak terlampau jauh
rindu ini terkapar begitu saja tanpa raga
seperti milir udara laut menampar hamparan padi
lekuk gemulainya pertontonkan kulitnya yang keemasan
dan malai padi pun kini bahwa aroma gelisah cinta
harapan terpendam tumbuh dalam lumpur kesuburan

Sampai pada embun malam menggeriap seperti tirai
yang kasmaran disentuh ujung jemarimu
membatas jarak di perahu sujudku
lalu airmata ini pantaskah kususur dalam tahajud panjangku
sedang gairah telah kurunut menuju sepi mihrabmu
bahkan bulu romaku tak terasa berdiri
dilautan tanpa canda

Inilah syair misteri itu
lantunan hidup yang tak terarah
singgasana sepi bersemayamkan lumut dan noktah hijau
sampai kesejukan mengurungku dalam kamar ketidakpastian
gerimis telah menandai usai siaran di televisi
meninggalkan suara-suara yang memekak telinga
juga senyumanmu, berlari begitu datang rasa rindu
mengibarkan doa – doa bagi kesabaranmu.

Indramayu, 1993

0 komentar:

Posting Komentar

 
Gurit Dermayon © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum