Reinkarnasi Batu-batu

Jumat, 08 Oktober 2010

Kawini saja sepi jika duka batu-batu jadi megananda
berlari diantara bentangan spanduk dan tiang bendera
usai perjamuan sore, ku pandangi lagi atas mata kakimu
ada berapa langkah bisa kuperoleh jadwal pengakuan
sembari mengeja tiap lemparan kaleng larutan. Sembarang
mengumpuli data dari tumpukan majalah bekas dan koran-koran
jangan salahkan jika rumputan tumbuh di kepalamu
serasa ilalang mencipta hutan pemikiran. Tak kusangka gaduh
datang dari langit. Meski sekejap, lalu sirna, tak rela
pecahan tirainya jatuh di altar bumi mengajak lahirkan kembali
memar sekujur tubuh, bunga runtuh jiwa yang jauh
selagi mulut terkatup komentar dalam dingin
“kita cuma bisa pasrah, tak menampik resah”
kembali kawini waktu dan batu-batu hingga tak jua menentu
memilih mati atau kembali hidup di pengasingan rembulan
sambudra singasana beku, altar ribuan batu-batu.

Agst.10

0 komentar:

Posting Komentar

 
Gurit Dermayon © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum