Perempuan Hijau

Rabu, 15 Desember 2010

Perempuan Hijau

Lumut di lutut, menyusun daun-daun cemara di puncak gunung. Gaun hijaunya seperti menampar keperihan harga-harga pupuk. Tapi mereka terus menanam pohon-pohon mangga di dadanya. Seperti petani yang kehilangan romantisme pesemaian. Perempuan hijau tengah duduk galau

Sebagai ibu, nya yang terus berkata-kata. Tubuhku limbung digembung suara ketipung dan calung gunung yang melengking memecah gelora pagi. Seperti gunung yang angkuh, atau lembah guci yang sunyi di malam hari. Riak air dan kepul belerang mengerahkan suara jengkerik dan rama-rama. Kumasuki area lebat hutan pemikiranmu yang melebihi masa laluku. Namun lagi-lagi semua nada telah masuk ke aransemen beku. Sekali meracau wajah perempuanku, hijau dan aku kian terpukau pada isi tasmu yang penuh buku-buku, tanpa gincu atau sekedar wewangen kayu. Och, biarkan tarian dan suluk mantra ini membahana ke seluruh hidupmu, seperti juga bunga-bunga yang seksi. Di kanvasmu seperti melukiskan keasrian hati sanubarimu yang hijau memukau.

2010

0 komentar:

Posting Komentar

 
Gurit Dermayon © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum