Perempuan Merah

Rabu, 15 Desember 2010

Perempuan Merah

Ku masuki irama garis-garis nasibmu, bersama ketajaman palet yang mengerang. Lukisanmu, kilatan kanvas dan selendang. Seperti membuat dunia hinggarbingar bertabur bunga-bunga dan pasar uang. Kumasuki wajah gadis-gadis dan lekuk gemulai tariannya. Warna cat dikomposisi Perempuan merah. Aku ingin membahana di situ. Menyandar di singasana lakulampah, tanpa banyak serapah

Dan derita seseorang juga suara ibu yang layak bicara. Membawa tubuhku limbung dibuai samudra dan ombaknya diiring lengking saksofound mendayu-dayu. Selalu saja semua nada berdiri kaku. Jadi lukisan kaku. Berkali wajah perempuan itu memerah, sembari marah-maranh ia tuturkan permainan angin dan elusan lembut di jelitamu. Perempuan Merah di mata yang memerah memimpikan jiarah kubur ke kota tua. Sampai dengan rambut perempuan itu berderai-derai menghujani aroma liar kwas dan paletku. Aku berimajinasi menikmati lekuk gemulaimu yang seksi. Seperti tarian perawan bali yang setiap hari menghias bunga kamboja di selipan telingamu yang selalu seksi.

2010

0 komentar:

Posting Komentar

 
Gurit Dermayon © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum