Nurochman Sudibyo YS.
Reposisi Hujan
--Kontuksi Hari Tanpa Jati
Sedemikian deras diguyurkan kearifan demi kearifan, tak tertahan
atas seluruh kendaraan yang kita tumpangi bersama. Sedang hujan
tak lagi cuma sekedar sumber dari airmata
subyektifitas kecemasan demi kecemasan, dunia yang asing
bersama kita amini. Lalu sebagaimana angin, melaju sekeras batu
terlempar mengatasi dinginnya layar gerak informasi yang acak
Silih berganti negeri ini dihujani keperihan dan ketakpercayaan diri
seperti orang-orang menenteng timbangan dan merentalkannya
sepanjang jalan. Berat sama dijingjing, uang pun dipertimbangkan
mata merah mereka bukan karna tak tidur, sebab terus membaca
begitu detail dan telitinya setiap komponen yang kau bangun
dari ruang keterasingan. Aturan main dan tatanan hukum poranda
Hujan tak terus-terusan jadi permasalahan. Tak Cuma di lembar tisue
namun juga di ahir menu makan malam, usai rasakan ban kempes
karena lubang sepanjang jalan pantura mengajaku berdansa
batu-batu membiarkan aspalnya mengelupas. Jadi kendaraan roda dua,
kawin siri, belanja tak henti-henti. Dengan alasan beribu kemacetan
seluruh komponen struktural dan kelembagaan yang hirarkis
Ranah hukum mana akan di utamakan, wahai tuan dan nyonya-nyonya
selagi masih bertumpuk acara makan malam dan undangan salsa
sementara rakyat adalah kita yang menanti hujan
mengairi mulut anak dan istrinya. Di kebun singkong
daun-daun jadi energi berkekuatan maha dasyat
atas banyaknya perubahan. Sedemikian besar anggaran diperuntukkan
bagi sebuah konstruksi hujan, mengusung hari-hari bersejarah
tanpa kesejatian diri. Tanpa ketulusan budi, Sembari menyadari
kebersamaan untuk menentukan sudah berapa banyak
orang-orang yang membenci . Hujan atau kembali ke pesta
mencapai sebuah bangunan. Menyoal kemaslahatan negeri bayang
yang dimitoskan; Ibu Dewi Nawang Wulan, Nyai Pohaci, Ratu Kidul,
Ibu Dewi Lanjar, dan Ibu Dewi Siti Fatimah?
: Kita asyik melarutkan mimpi sepanjang tidur, sembari membayangkan
esok datang pesulap negeri ini yang handal merubah kahanan.
2011.
Nurochman Sudibyo YS. Pekerja seni dan budaya kelahiran Tegal (Jawa Tengah) 24 Januari 1963. Menulis Puisi, cerpen, Esai, catatan perjalanan dan geguritan. Dipublikasikan di berbagai media masa sejak tahun 90-an. Kumpulan Puisi Tunggalnya “Payung Langit” (1993), “Malam Gaduh” (1995), Soliloqui (1997) dan “Gerhana” (2000). Kumpulan Guritannya telah terbit di “44 Gurit” (2006), “Godong Garing Keterjang Angin” (2007), “Blarak Sengkleh” (2008), “Bahtera Nuh” (2009), “Pring Petuk Ngundang Sriti” (2010). Kumpulan Puisi Basa Cerbon bersama Ahmad Syubanuddin Alwy; “Susub Landep” (2008), “Nguntal negara” (2009) Dan “Gandrung Kapilayu (2010). Kumpulan Puisi Tegalan “Ngranggeh Katuranggan”(2009). Puisi-puisinya terkumpul dalam antologi bersama “Kembang Pitung Werna” (1992), “Kiser Pesisiran” (1994), Antologi Penyair Indonesia “Dari Negeri Poci” Th 1996, antologi puisi dan cerpen Indonesia moderen “GERBONG” Yogyakarta (Th.2000), “Antologi Penyair Indonesia HUT Jakarta” (1999), Antologi “Lahir Dari Masa Depan” Tasikmalaya (2001). Antologi “Dari Negeri Minyak” (Th.2001), Antologi “Sastrawan Mitra Praja Utama” (2008). Antologi “Pangikat Serat Kawindra” (2010), dan Antologi “Perempuan Dengan Belati di Betisnya” Taman Budaya Jawa Tengah (2010). Sebagai sastrawan tinggal dan menetap di Slawi Kabupaten Tegal. Berkali tampil membacakan puisi dan menjadi juri puisi di berbagai kota. Sejak awal tahun 2010 bersama Dyah Setyawati mementaskan lakon puisi secara berkeliling, dengan memadukan unsur tradisi guritan, tembang, suluk, wayangan dan tari, bertajuk “Pangikat Serat Kawindra”, “Kupu Mabur Golet Entung”, “Kembang Suket”, dan “Nagari Corong Renteng”. Penyair dan dalang tutur ini sejak tahun 1990 menjadi Ketua Medium Sastra & Budaya Indonesia. Alamat Dukuh Sabrang, Kec. Pangkah Slawi Kab. Tegal: Mobile: HP.085224507144 – 087828983673. E-mail: nurochmansudibyoys@yahoo.co.id, sakti¬_artmng@ymail.com dan Website: www.guritdermayon.co.cc.,www.kembangsuket.blogspot.com, www.tropong.com
Pages
Label:
Puisi Berbahasa Indonesia
Penyair Tegal - Nurochman Sudibyo YS - Reposisi Hujan
Minggu, 24 April 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
http://static1.freebitco.in/banners/468x60-3.png
Top Post
-
Rinduku Rumah Rumbia Karya : Dyah Setyawati 1 Rinduku pada jendela rumahmu tinggal se atap cinta semata zikir rumbia tembang mengemban...
-
Sexs Dalam Kacamata Wong Pantura Oleh : Nurochman Sudibyo YS. Kang kula ngarti sampeyan wis due rabi Tapi kepriben, kula ora bisa klalen Kan...
-
Dyah Setyawati Andai Kupinjam Namamu Dewi Renuka Wahai buah tubuh; seandainya kupinjam Dewi Renuka atas nama ibumu akankah tega membun...
-
” KEMAT JARAN GUYANG” cerpen: Nurochman Sudibyo YS. Dari 6 potongan adegan yang kusimpan dalam folder ini. Naskah aslinya sudah terbuk...
-
Nurochman Sudibyo YS Nurochman Sudibyo YS Tembang Kiser Sepi Jaran Guyang : Balada Baridin-Suratminah Pragat brayan mangan ning kebo...
-
Basa Pantura Langka ning Peta, Lagu lan Geguritane Ngrambah Nuswantara Dening : Nurochman Sudibyo YS --Sedurungé mbahas luwih jero makala...
-
Menilik Sisi Unik & Wisata Menarik BATIK SURYA BATIK PESISIRAN, BATIK PANTURA, BATIK PAOMAN, BATIK INDRAMAYU, JAWA BARAT INDONESIA Oleh ...
-
Nurochman Sudibyo YS Pameran Blendong Dartim Maret 2011
-
Si Corong Bolong Gurit Dermayon : Nurochman Sudibyo .YS Kader kita sih modale mung omong bisane nembang ning tengahe pepadang ngerti ...
-
Dyah Setyawati, Penggiat Sastra Tegalan Terproduktif Gusti Setemene Enyong Isin Meneri ngadep panjenengan liwat limang sms , setemene ...
Arsip
Gurit Dermayon
0 komentar:
Posting Komentar