Chen Thury Kawin Siri

Jumat, 08 Oktober 2010

Jika ibu pilih menangis, menangis saja lah
apalagi jika tak ada ruang untuk berkilah
ucap Chen Thury pada ibunya. 9 tahun bapaknya pergi
bilang memrburu koruptor, pulangnya bawa istri
dibilang apa pun mereka sudah kadung berhimpun, Bu!
menghitung uang, menguras tabungan meskipun
benar, kalau pun bersalah, apapun.....oke saja lah
lihatlah anak-anakmu serasa negeri yang terbelah

Chen Thury menjerit-jerit di pintu kelenteng
sejak kecil ia memang bukan perempuan cengeng
hasratnya ikut serta memanggul tempekong
imlek tahun macan, kian menjauh dari pelukan engkong
rencana kencan bareng dengan ibu belumlah disokong
berkali strategi managemennya kaleng kosong

Och....dewi Kwan Tien kukenang dirimu di malam pengantin
ijinkan sesaji ini melengkapi rasa syukurku yang membatin
seperti warna-warni dodol cina, juada pasar dan arak putih
menjadi simbol keberkahan kita, di atas meja sembahyangmu
hingga luka setahun hendak diobati dengan ramuan perih
nasib seperti dibentangkan oleh jarak sepasang liontin
dan Tsen Thury lebih memilih kawin ketimbang bimbang
memihak pada penabung atau menolak kawin siri.
karena ibu tak sedang hidup di habitat ayam-ayaman.

10

0 komentar:

Posting Komentar

 
Gurit Dermayon © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum