“...sun mbesuk maria eman, yen wonten gerhanane sasi
srengenge kembar lima, lintang alit gumelar ing siti
sedaya tan ana urip. Matia munggah suwarga
neraka sun kon leboni, duh .... mbenjang belah ning
akhireng zaman, isun kelawan sampeyan....” *(sinom)
Kematian demi kematian, adalah peristiwa keseharian. Hilangnya kasih sayang, jawaban atas gerhanamu. Lalu bumi bilur-bilur, lahan impian penuh pencapaian, atas kalah dan menang. Sementara siapa pemilik nyawa-nyawa ini. Sedang peristiwa demi peristiwa telah dibentang beribu tahun dalam kurun waktumu. Lalu berhenti detak nadimu, hanya untuk memaknai kematian. Atau sekedar memberi persoalan hidup. Seribu nyawa, melayang tanpa kasih sayang. itu Kun-Nya Allah. lalu siapa pemilik surgaMu itu. Benarkah untuk kami yang tiap detik Menangis. Di lautan sajadahmu yang panjang. Atau inikah nerakaMu itu. Setiap detik mencengkeram rasa takut, tumbuhkan kekalutan, dibelenggu nafsu kami, seperti untaian tasbih. Ibadah tak berkesudahan. Lalu kemana, hendak kita labuhkan, zikir-zikir peribadatan bumi ini. Sementara antara kita tak ada lagi jarak yang terpisah, selain nafsu juga ketamakan. Atas ketaksabaran memaknai setiap kali isyarat dan peringatanMu. Benarkah kita bisa saling temu menyoal hayat, kematian dan kematian. Padahal peristiwa ini misterimu. Semata hadiah bagi kita yang gersang, untuk terus bersembahyang lewat tarikan nafas Laillahaillallah... lewat zikir ini, sembahyangku, lautan. Penuh shampoo, sabun mandi, dan kapas wangi. Sesak kepedulian, jejak para penderma. ‘Ku yakini untuk mengerti, karena peristiwa demi peristiwa, tak Cuma sekedar jadi catatan buram di koran-koran bahkan dalam catatan harianmu yang terbakar .
10.
Pages
Label:
Puisi Berbahasa Indonesia
Suluk Gerhana
Sabtu, 29 Januari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
http://static1.freebitco.in/banners/468x60-3.png
Top Post
-
Rinduku Rumah Rumbia Karya : Dyah Setyawati 1 Rinduku pada jendela rumahmu tinggal se atap cinta semata zikir rumbia tembang mengemban...
-
Sexs Dalam Kacamata Wong Pantura Oleh : Nurochman Sudibyo YS. Kang kula ngarti sampeyan wis due rabi Tapi kepriben, kula ora bisa klalen Kan...
-
Dyah Setyawati Andai Kupinjam Namamu Dewi Renuka Wahai buah tubuh; seandainya kupinjam Dewi Renuka atas nama ibumu akankah tega membun...
-
” KEMAT JARAN GUYANG” cerpen: Nurochman Sudibyo YS. Dari 6 potongan adegan yang kusimpan dalam folder ini. Naskah aslinya sudah terbuk...
-
Nurochman Sudibyo YS Nurochman Sudibyo YS Tembang Kiser Sepi Jaran Guyang : Balada Baridin-Suratminah Pragat brayan mangan ning kebo...
-
Basa Pantura Langka ning Peta, Lagu lan Geguritane Ngrambah Nuswantara Dening : Nurochman Sudibyo YS --Sedurungé mbahas luwih jero makala...
-
Menilik Sisi Unik & Wisata Menarik BATIK SURYA BATIK PESISIRAN, BATIK PANTURA, BATIK PAOMAN, BATIK INDRAMAYU, JAWA BARAT INDONESIA Oleh ...
-
Nurochman Sudibyo YS Pameran Blendong Dartim Maret 2011
-
Si Corong Bolong Gurit Dermayon : Nurochman Sudibyo .YS Kader kita sih modale mung omong bisane nembang ning tengahe pepadang ngerti ...
-
Dyah Setyawati, Penggiat Sastra Tegalan Terproduktif Gusti Setemene Enyong Isin Meneri ngadep panjenengan liwat limang sms , setemene ...
Arsip
Gurit Dermayon
0 komentar:
Posting Komentar