Puisi : Kembang Suket Untukmu

Jumat, 08 Oktober 2010 0 komentar

Kembang Suket Untukmu>> Dyah SetyawatiDatang bersama angin pagimenyusul matahari di tinggi nadiDalam rancaknya orgasme negeriyang terpaksa berbagi dengan nurani.Oh....kenapa rasa mesti tergadaikanJika gelitik kembang suketmampu melempangkanmeneggakkan telinga jadi siagabagi tiap jengkal tanah persadamengiyakan ucap dan laku senadasepertilangkah...

Empat Puluh Harimu Kemudian

Jumat, 08 Oktober 2010 0 komentar

Berkali menjawab es-em-es, cuaca pun kacauSuara angin di siang meradang pun meracauTak kenal dengan siapa engkauMengakhiri pertapaanmu di pojok surauKertas-kertas bernoda kacau balauDia seperti sedang menyanyi di tepian surgaDiantara doa-doa yang diterbangkan Orang-orang mengeja bulan, nenyulam matahariMembukakan pintu untuk istirahmuSingasana tak...

Hari ketujuh di Pekarangan

Jumat, 08 Oktober 2010 0 komentar

Tak semua orang mengeja sajakmutak juga aku sadaribetapa berarti antara tahlil dan tadarus puisiberselancar mengenang hari kepergianmubegitu panjang perjalanan ditempuh hany untuk iring sapa berpeluhIni hari ketujuh kepergianmi di pekarangan sebuah harian lokal cirebondengan menghadap ke kubah masjid A’ taqwamenara yang menjulang, lampu gemerlapandoa,...

OBITUARI AGUSTUS’ 09

Jumat, 08 Oktober 2010 0 komentar

Selalu saja bercelana jean. Ke mana-mana menghikmati diridi usia yang kian tumbang. Tak ada sedikit yang terbuangmeski cukup banyak menanggung hutang turun temurun kini“tak gendong’, katamu sembari terkekeh kekeh meledekkusepenuh keceriaan, diantara surat gugatan yang menumpukdan kantor DPR penuh dengan bunga Zaetun dan nyanyian angsaAkan kau bawa...

Sinergi Wangi

Jumat, 08 Oktober 2010 0 komentar

Berbulan kukendarai angin, bergelut dengan rasa dingin. Gairah di dadamuberbisik lembut, telingamu memerah sesaat matahari pulang lalu pergi lagipagi dini hari jalanan Slawi mengusir sepi embun. Batu melepas debu jalanandiantara pekerja berseragam, datang bersepeda dengan aroma yang segar dari arah Kota Tegal aku terpental, jiwaku mengental di cangkir...

Chen Thury Kawin Siri

Jumat, 08 Oktober 2010 0 komentar

Jika ibu pilih menangis, menangis saja lahapalagi jika tak ada ruang untuk berkilahucap Chen Thury pada ibunya. 9 tahun bapaknya pergibilang memrburu koruptor, pulangnya bawa istridibilang apa pun mereka sudah kadung berhimpun, Bu!menghitung uang, menguras tabungan meskipunbenar, kalau pun bersalah, apapun.....oke saja lahlihatlah anak-anakmu serasa...

Cacaban Seusai Hujan

Jumat, 08 Oktober 2010 0 komentar

Pagi di perbukitan timur, selatan kotamu dari luar kendaraansisa gerimis tadi malam juga tapak roda sehabis balapanteman-teman sepermainan di kedai the. meramu mendoandan anak-anak bersorak seriap kali datang penuh helm kedok musik dangdut di kejauhan, dililit bendera sponsor gadis-gadis dililit daun tipis saja menjaga payung. di atas gunungmenjaga...

Birokrasi Sunyi

Jumat, 08 Oktober 2010 0 komentar

Kuhikmati jalanan berliku, berjalan seperti gasing berputar-putar mengikuti irama belati menari. Selaluberkuasa di poros waktu. Sepi meraja hati, dingin selalutarian angin mengajakku berkatarsismengiris-iris habis. Sembahyangku sepi berbilah Aku tergiris .Menemuimu di penuh ruang dan buku-bukumenjumpaimu banyak jarak berliku, rekomendasi nota dan resiberlembar...

Reinkarnasi Batu-batu

Jumat, 08 Oktober 2010 0 komentar

Kawini saja sepi jika duka batu-batu jadi meganandaberlari diantara bentangan spanduk dan tiang bendera usai perjamuan sore, ku pandangi lagi atas mata kakimuada berapa langkah bisa kuperoleh jadwal pengakuansembari mengeja tiap lemparan kaleng larutan. Sembarangmengumpuli data dari tumpukan majalah bekas dan koran-koranjangan salahkan jika rumputan...

Hujan sepanjang Juli

Jumat, 08 Oktober 2010 0 komentar

langit mengguyur bumi, sepanjang Julisiang dibentang gerimis, mistis ilalang jadi talang mencurahkan air grojoganjalanan dipenuhi selokan yang tersumbat sungai meluap. Jagat lengang, alam sunyiseperti gadis menangis. Mencari ilusi hilangsepanjang kepergian calon suaminyaentah karena belum terkumpul semuasisa usaha menyimpul hari jadi lembar sejarahtetap...

Saat Bersaksi

Jumat, 08 Oktober 2010 0 komentar

matahari mengantar zenajahmu di pekuburan. Pusara rakyat, sepenuh mata memandangserasa semut serombongan. kerabat dengan kepala menunduk kelukelompak matanya berembunmenyapa jelaga di ufuk yang jauhSepanjang perjalanan istirahAngin memujamu, lebah menggantungMendengungkan doa dengan irama samalanggam airmata...

Rinduku Rumah Rumbia Karya : Dyah Setyawati

Jumat, 08 Oktober 2010 0 komentar

Rinduku Rumah Rumbia Karya : Dyah Setyawati 1 Rinduku pada jendela rumahmu tinggal se atap cinta semata zikir rumbia tembang mengembang setaman kasih terpenggal, bunga luka setangkai semasih kasih, jemari bertasbih rinduku rumah rumbia arena bercengkrama, lakon berbagi merajut cerita kebersahajaan 2 Aku tak sedang fasih berselisih bertahan mencoba...

Musyafir

Jumat, 08 Oktober 2010 0 komentar

1Menjadi musyafir sepanjang pesisirmenerka amuk laut utaramenarikan cinta, amis ikan dan lumpur tambakberlumur cahaya. Nafas daun tersirat2Menguyur keringat, wangi perjalananmenangkap ketam, kijing dan tiram-tirammelantunkan suluk angin, merapatke teluk ngembara, ke muara penuh cinta,sungai ku sangsai. Tambak juga kolam-kolammerawat ketat masa berkabung3Seperti...

 
Gurit Dermayon © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum